Sarung vs celana, lebih baik mana?
Sarung vs celana, lebih baik mana?

Sarung vs celana, lebih baik mana?

- +
Anda tau sarung kan?? Kalau tidak tau silahkan balik kanan tanya ke Mbah Google dulu, karena artikel ini khusus untuk orang yang udah tau atau sering pakai sarung.

Sarungan (ilustrasi)


Sarung di berbagai daerah berbagai macam fungsinya, dari yang khusus untuk baju tidur sampai untuk dipakai beribadah. Di Indonesia, sarung dijadikan simbol untuk melawan budaya barat pada awalnya. Hal ini dipelopori oleh kaum santri pada zaman penjajahan dahulu. Sehingga sampai sekarang di berbagai pondok pesantren budaya sarungan tetap dipertahankan, dan bahkan ada beberapa diantaranya melarang santrinya memakai celana. Wah segitunya? Akan tetapi hal yang berbeda ada pada Negeri Mesir, yang menjadikan sarung sebagai baju tidur.

Sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa/tabung. Ini adalah arti dasar dari sarung yang berlaku di Indonesia atau tempat-tempat sekawasan. Dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah). Pertama kali sarung masuk ke Indonesia pada abad ke-14 yang dibawa pedagang dari Arab dan Gujarat. (Wikipedia:9/2017)

Dalam perkembangan berikutnya, sarung di Indonesia identik dengan kebudayaan Islam. Sarung menjadi salah satu pakaian kehormatan dan menunjukkan nilai kesopanan yang tinggi. Oleh karena itu, sarung sering dikenakan untuk sholat di masjid. Laki-laki mengenakan atasan baju koko dan bawahan sarung untuk sholat. Di samping itu sarung juga banyak dipakai saat acara-acara keagamaan lainnya.
Bagi saya, sarung merupakan pakaian yang fleksibel. Ukurannya pun selalu pas untuk segala macam bentuk tubuh, kurus, gemuk sekalipun, tetap dapat memakai sarung dengan jenis yang sama. Tinggal bagaimana cara kita menggenakannya. Hal ini tentu berbeda dengan celana yang harus menyesuaikan dengan postur tubuh kita, ke-gede-an juga tidak bagus, dan kekecilan juga tidak bagus. Oleh karena itu, antara orang kurus dan gemuk ukuran celananya pun berbeda, lain halnya dengan sarung.
Sarung juga nyaman dipakai dalam berbagai acara dan kegiatan seperti dipakai saat makan, perjalanan, ibadah, dan bahkan tidur pun terasa nyaman pakai sarung. Tetapi akhir akhir ini pemakaian sarung pun seperti semakin didiskreditkan. Berbagai tempat dan acara tertentu secara terang-terangan melarang pemakaian sarung. Kemungkinan khawatir teroris kali yah. Tak perlu saya kasih contoh ya, anda pasti sudah tau itu.
Lalu lebih baik mana antara sarung dan celana?? Saya sebenarnya tak mau menilai itu lebih baik mana, keduanya sama-sama baik kok. Terserah yang mau pakai, asal sesuai dengan situasi dan kondisi. Kacau nanti kalau anda malah salah kostum, hehe.
Mungkin anda bertanya-tanya, kenapa judul artikel ini “Sarung vs celana, lebih baik mana?” Anda pasti bisa menilai sendiri, dan bagi saya sama-sama baik dan bagus. Pasti ada kekurangan dan kelebihannya kan? Yasudah, artikel ini sebenarnya cuma untuk curhat aja sekaligus berargumen, dan tak mau menjelekkan salah satunya (entar didemo, wkwkwkwkw). Tetapi kalau saya sendiri lebih nyaman pakai sarung karena fleksibel. Tidak perlu lama pilah-pilih ukuran yang pas saat beli. Karena ukurannya sama, toh kalau pun beda, ya beda dikit lah.
Terima kasih sudah berkunjung, semoga anda tidak kecewa dengan artikel saya ini. Hehehe
Diperbarui
Tambahkan Komentar
Sarung vs celana, lebih baik mana?

Sarung vs celana, lebih baik mana?